11 June 2010

Biru

Mohon Tuhan, untuk kali ini saja
beri aku kesempatan untuk menatap matanya..

-Sheila on 7-

Dini duduk di sebuah kursi sambil sesekali menatap jam tangannya. Hari ini ia begitu gugup. Sejak kemarin malam ia begitu gelisah memikirkan apa yang akan terjadi hari ini.

Kemarin ia menghubungi seseorang. Ia membuat janji dengan orang tersebut unutk bertemu pukul 17.30 di sini, tempat ia pertama kali berkenalan dengan orang tersebut. Sengaja Dini memilih sore hari sebagai waktu pertemuannya, ia tidak ingin banyak orang melihatnya.

Sepanjang di kelas tadi, ia tidak mampu konsentrasi penuh memperhatikan dosen. Ia terus menerus memikirkan pertemuan ini. Apakah yang ditunggunya akan hadir? Apa reaksi pertama orang tersebut saat bertemu dengannya? Hal ini meresahkan Dini karena orang yang diajaknya bertemu itu hanya membalas sms-nya dengan sebuah pernyataan singkat : Oke. Dini takut apa yang terjadi nanti di luar pemikirannya.

Sudah pukul 17. 28, berarti sebentar lagi ia mungkin tiba. Sambil menunggu, Dini menatap bungkusan biru di depannya, terus memikirkan apa yang ia akan katakan nanti. Ia telah menunggu di sini sejak pukul 17.10. Teman-temannya sudah pulang, dan jujur saja tidak ada seorang temannya pun yang tahu akan rencana ini. Ia berencana menceritakan hal ini kepada teman-temannya setelah ia pulang nanti. Entah pikiran segila ini ia dapat darimana. Kalau diingat-ingat, rasanya Dini tidak pernah senekat ini dalam bertindak. Ia biasa bermain di zona amannya.

Lamunannya seketika buyar ketika seseorang mendekatinya lalu duduk di depannya. Yang ditunggunya kini telah datang. Dini sedikit terkejut dengan kedatangan orang tersebut. Orang itu mengenakan kaos biru serta jaket berwarna senada dan juga tas punggung yang kini diletakkan di sebelahnya.

"Hai.." sapa lelaki itu, ramah

"H-h-hai.." Dini membalas sapaanya dengan agak gugup

Situasinya canggung. Entah mengapa. mungkin Dini yang terlalu gugup. Sebaliknya, lelaki itu terlihat santai walau wajahnya terlihat lelah mungkin karena ia baru selesai bekerja. Dini masih terdiam dan menunduk tak berani menatap mata sang lelaki. Namun, ia berusaha keras menguatkan hati untuk berbicara dan menatap mata sang lelaki.

"Ada apa ngajak ketemuan di sini? Tumben.." lelaki itu bertanya kepada Dini.

"Hehe.. lo lagi sibuk ya?" Dini berbasa-basi untuk menghilangkan kegugupannya

"Yaaa..begitulah. Lagi dikejar deadline.. hehe"

"Oh gitu.." setelah mengatakan itu Dini bingung, apa lagi yang akan ia ucapkan

"Ya, jadi ada apa ngajak gw ketemuan di sini?" lelaki itu mulai serius bertanya

"Mmmm.. gw..." Dini tidak sanggup berbicara kata-kata yang telah ia rangkai tadi. seketika pikirannya kosong, tak sanggup merangkai kata-kata lagi.

"Ya?" lelaki itu menampakkan wajah bingung namun terlihat ia masih dengan sabar menunggu kata-kata apa yang akan muncul dari mulut Dini.

"Gw mau ngomong sesuatu sama lo" akhirnya Dini mulai berbicara

"Tentang?" lelaki itu mengerutkan keningnya, bingung.

"Tentang apa yang selama ini gw rasain.."

-to be continued-

0 comments:

Post a Comment

About me

My photo
Bogor, Indonesia
selamat menikmati tulisan-tulisan gw! Tips: istirahatkan sejenak kognitif kalian dan kalian akan dapat menikmati tulisan-tulisan di blog ini hanya dengan afektif kalian. Regards, ms. cloudy-sky. :)

Followers

Powered by Blogger.
 

cloudysky Design by Insight © 2009