yang mengilhami tiap langkah hidupnya
begitu adanya dalam goresan pena
Dia suratkan berkala untukku
Tak sekalipun kujumpai dia
Aku nafasnya, mungkin pula nadinya,
yang menjaga denyut jiwanya
Berartinya aku di mata hatinya,
tlah meniupkan cinta sejatinya
Sungguh enggan dia merelakan aku
Tak pernah berhenti mencintaiku seluruh jiwa raga hati,
meskipun samar, siapa gerangan dirinya? aku
(Padi-Siapa Gerangan Dirinya)